Agatha Christie lahir pada tanggal 15 September 1890 dengan nama Agatha Mary Clarissa Miller. Pada awalnya, ia menjalani kehidupan sebagai penulis novel romantis dengan nama samaran Mary Westmacott. Namun ia kemudian lebih dikenal sebagai penulis 80 novel misteri yang didominasi oleh dua tokoh unik, detektif Belgia, Hercule Poirot, dan seorang perempuan tua bernama Miss Jane marple yang juga memiliki kemampuan detektif.
Pada tahun 1914, ia menikah dengan Archibald Christie, seorang pilot pesawat tempur, dan menjalani kehidupan pernikahan yang tidak bahagia karena suaminya mulai berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Nancy Neele.
Pada tahun 1919, ia melahirkan anak satu-satunya yang diberi nama Rosalind. Pada tahun 1920, tahun dimana suaminya mulai berselingkuh, ia menerbitkan novel misteri pertamanya dengan tokoh detektif ternama Hercule Poirot yang berjudul "The Mysterious Affair at Styles" atau "Pembunuhan di Styles".
Novel ini, kemudian mengangkat nama Agatha Christie menjadi salah satu penulis ternama di inggris, sejajar dengan Sir Arthur Conan Doyle.
Lalu sebuah misteri benar-benar terjadi di kehidupan nyata Agatha Christie.
Semuanya dimulai pada hari jumat tanggal 8 Desember 1926. Pada saat itu, Christie telah menulis enam novel, dimana salah satu diantaranya 'The Murder of Roger Ackroyd" menjadi salah satu best seller.
Pukul 21:45, Christie sedang ada di rumahnya di Berkshire. Lalu, ia naik ke lantai atas, mencium putrinya, Rosalind, yang sedang tidur dan meninggakan sebuah catatan untuk sekretarisnya yang mengatakan bahwa ia berniat pergi ke Yorkshire. Ia masuk ke mobil dan mengendarainya keluar rumah.
Beberapa waktu kemudian, mobil Morris Cowley yang ditumpanginya ditemukan dalam keadaan kosong di dekat sebuah danau di simpang Newlands dekat Guildford. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Christie. Polisi segera menyelidiki kasus ini.
Selama 11 hari berikutnya, seluruh Inggris dipenuhi dengan berita menghilangnya penulis itu. Bahkan harian The New York Times juga memuat berita ini di halaman utamanya. lebih dari 15.000 sukarelawan turut mencari keberadaannya. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat terbang dimanfaatkan untuk membantu pencarian orang hilang.
Hebatnya, semua elemen kisah misteri yang bisa ditemukan pada novel Christie juga bisa ditemukan pada peristiwa ini.
Misalnya, mobilnya ditemukan di dekat sebuah danau yang disebut "The Silent Pool", yang merupakan lokasi kematian seorang anak perempuan muda dan kakak laki-lakinya yang tenggelam. Banyak yang menduga, Christie, mungkin telah bunuh diri dengan terjun ke danau itu. Namun, polisi yang memeriksa seisi danau tidak bisa menemukan mayatnya.
Karena Christie adalah seorang penulis misteri, banyak yang menduga bahwa aksi menghilangnya penulis ini hanyalah sebuah tindakan publisitas untuk mempromosikan novel-novelnya.
Sebagian lainnya menduga bahwa Christie mungkin telah dibunuh oleh suaminya, Archie Christie yang tidak setia.
Demikianlah kehebohan yang tercipta selama 11 hari itu.
Jika yang menghilang adalah seorang masyarakat biasa, mungkin tidak akan menarik perhatian yang begitu besar. Namun karena Christie telah menjadi figur yang sangat ternama, menteri dalam negeri saat itu, William Joynson-Hicks, sampai-sampai mendesak kepolisian untuk bekerja lebih keras mengungkap kasus ini.
Bahkan rekannya sesama penulis misteri, Sir Arthur Conan Doyle, yang menciptakan tokoh Sherlock Holmes, dan Dorothy L Sayers, penulis misteri seri Lord Peter Wimsey, juga ikut bereaksi.
Conan Doyle yang dikenal sebagai seseorang yang tertarik dengan dunia paranormal bahkan mengambil sarung tangan Christie dan memberikannya kepada seorang medium (paranormal), sementara Sayers menyelidiki kasus ini dengan mengunjungi lokasi menghilangnya Christie. Di kemudian hari, Sayers menulis sebuah novel berjudul "Unnatural Death" yang didasarkan pada peristiwa ini.
Sebelas hari setelah Christie menghilang, kehebohan itu berakhir. Ia ditemukan selamat. Namun semuanya menjadi semakin misterius karena kondisi yang menyertai penemuannya.
Selama menghilangnya, Christie ternyata menginap di hotel Swan Hydropathic di Harrogate dengan menggunakan nama yang berbeda, Teresa Neele.
Beberapa tamu mengenalinya sebagai Agatha Christie dari foto yang terpampang di surat kabar. Namun ketika ditanya, ia hanya tertawa. Jadi petugas hotel yang curiga segera memanggil polisi yang kemudian mengundang suaminya, Archie Christie, untuk mengidentifikasinya. Ketika melihat suaminya, kalimat pertama yang keluar dari mulut Christie adalah 'Fancy, my brother has just arrived'.
Agatha Christie dan suaminya diperiksa oleh polisi. Namun, Christie yang kemudian mulai sadar, mengakui bahwa ia tidak mengerti mengapa ia bisa menginap di hotel itu dengan menggunakan nama lain.
Kasus ini kemudian tidak diperpanjang karena polisi beranggapan kalau Christie telah mengalami amnesia. Tapi jawaban atas kasus ini sesungguhnya tidak pernah benar-benar terungkap. Apakah Agatha Christie mengalami amnesia ? Apakah ini adalah perbuatan yang disengaja ?
Ada tiga teori yang paling populer mengenai penyebab peristiwa itu.
Pertama, Christie mungkin sengaja melakukan semuanya itu sebagai publisitas untuk melariskan novel-novelnya. Ini diperkuat dengan adanya unsur-unsur misteri yang ditemukan pada kondisi menghilangnya.
Kedua, Christie melakukannya dengan sengaja sebagai protes karena rencana suaminya untuk menghabiskan akhir pekan dengan selingkuhannya di sebuah rumah dekat lokasi ditinggalkannya mobil.
Teori ini sesungguhnya sangat masuk akal. Pada tanggal 8 Desember itu, malam yang sama sebelum Christie menghilang, mereka bertengkar karena suaminya menceritakan niatnya tersebut. Bahkan, bukan cuma sebagai protes, Christie mungkin telah menghilang dengan tujuan membuat suaminya malu dengan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan. Jika ini tujuannya, sepertinya ia cukup berhasil karena selama ia menghilang, polisi memang memeriksa Archie secara intensif mengingat ia memiliki motif karena perselingkuhannya. Polisi bahkan juga membuntuti dan menyadap telepon rumahnya.
Teori ini juga diperkuat dengan adanya fakta bahwa Christie telah mendaftar di hotel dengan nama Teresa Neele, nama yang memiliki nama belakang sama dengan selingkuhan suaminya, Nancy Neele.
Teori ketiga dan yang paling baru datang dari Andrew Norman, seorang dokter dan penulis biografi Christie.
Menurutnya, novelis itu mungkin mengalami apa yang disebut "Fugue state" atau secara teknis dapat disebut "Psycogenic Trance" atau Amnesia yang diakibatkan oleh Trauma, stress atau depresi.
Ini adalah sebuah teori yang juga cukup masuk akal mengingat pada tahun 1926, malam ketika menghilang, Ia dan suaminya bertengkar, bahkan suaminya sempat meminta cerai darinya. Ini menambah depresi yang dialaminya karena ibu Christie baru meninggal dunia satu tahun sebelumnya.
Norman, yang menghabiskan beberapa lama untuk mempelajari kehidupan Christie menemukan indikasi bahwa ia mungkin memang memiliki kondisi mental yang langka ini.
"Kondisi seperti ini, yang memang lebih dimengerti pada masa kini, sesuai dengan gejala-gejala yang dimiliki Christie selama ia menginap di Harrogate," Kata Norman.
Dalam bukunya "The Finished Portrait" yang terbit tahun 2006. Norman menulis bahwa penggunaan nama barunya dan kegagalan mengidentifikasi fotonya sendiri di surat kabar menunjukkan bahwa novelis itu telah mengalami psychogenic amnesia setelah mengalami periode depresi yang berkepanjangan.
"Sifat ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri,"Kata Norman. "Kondisi mentalnya sangat rendah saat itu. Dan mungkin itulah sebabnya ia menulis mengenai karakter bernama Celia dalam novel autobiografinya Unfinished Portrait."
Teori Andrew Norman banyak dianggap sebagai penjelasan paling baik atas misteri menghilangnya Agatha Christie.
Namun, Walaupun begitu, tetap saja tidak ada yang pernah bisa mengetahui dengan pasti jawabannya karena Agatha Christie sendiri menolak untuk membicarakan peristiwa itu hingga kematiannya pada tahun 1976 di Oxfordshire. Jadi, ini adalah sebuah episode misteri sendiri dari kehidupan sang novelis.
Pada tahun 1928, Agatha Christie bercerai dari Archie dan menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang arkeolog. Selama hidupnya, ia menulis sekitar 80 novel. Novelnya telah diterjemahkan kedalam 104 bahasa dan terjual lebih dari 2 miliar eksemplar. Ini membuat Guinnes Book of World Record menganugerahkannya sebagai "Penulis paling laris sepanjang sejarah" dan "Penulis paling laris dalam semua kategori".
Sampai saat ini, belum ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai "The Queen of Crime", wanita penulis misteri paling laris di dunia.
Fakta menarik :
Novel "Tirai" yang merupakan kasus terakhir Hercule Poirot dan novel "Pembunuhan Terpendam" yang merupakan kasus terakhir Miss Jane Marple ditulis pada masa perang dunia II (1939-1945), namun kedua novel itu, yang memang disiapkan sebagai kasus terakhir dua tokoh ciptaannya, tidak langsung diterbitkan, melainkan disimpan di lemari besi sebuah bank selama 30 tahun lebih dan baru diterbitkan pada akhir masa hidup Christie di tahun 1976.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar