Rabu, 09 November 2011

10 November, Soeharto Pahlawan atau Tidak

Kontroversi Soeharto memang wajar karena masih banyak pihak yang terlibat saat dia hidup.

Anggota Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa ,  Jimly Asshiddiqie mengatakan pihaknya masih bekerja untuk menggodok 10 nama yang akan dipilih jadi pahlawan nasional. Hasil final Dewan ini akan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Biasanya pengumuman siapa yang jadi pahlawan nasional ini tanggal 10 November. Pas Hari Pahlawan," kata Jimly dalam perbincangan dengan VIVAnews, Minggu 24 Oktober 2010.

Salah satu nama yang diajukan ada mantan Presiden Soeharto yang menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jimly menilai kontroversi calon yang satu ini memang wajar karena masih banyak pihak-pihak yang terlibat saat Soeharto masih hidup.

"Kenyataannya begitu dan kontroversinya tidak bisa diminimalisir," kata dia. Jika calon yang diajukan sudah meninggal 100 tahun lalu, perdebatan paling hanya terjadi pada ahli-ahli sejarah.

"Tapi, kalau si calon baru meninggal, banyak pihak yang terlibat dan mengetahui prestasi dan kelebihan yang bersangkutan," jelas Jimly.
Dalam kasus seperti ini, kata dia, objektivitas akan terlihat jika satu generasi sudah meninggal semua. "Sekarang kan tokoh-tokoh aktivis 98 menduduki jabatan strategis dan jadi pemimpin. Nah, kalau mereka sudah bongkok dan jalan pun harus pakai tongkat, mungkin baru bisa berpikir objektif," kata dia.
Dia meminta publik mempercayakan penentuan siapa-siapa yang jadi pahlawan kepada Dewan Gelar. "Kami pun mendengar pendapat publik yang ada di televisi, media massa dalam menentukan ini," kata dia.
Seperti telah diberitakan, mantan Presiden Soeharto dinyatakan lolos seleksi calon Pahlawan Nasional di Kementerian Sosial. Selain Soeharto yang diusulkan masyarakat Jawa Tengah, juga ada nama mantan Gubernur DKI Ali Sadikin yang diusulkan dari Jawa Barat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur, Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, dan Pakubuwono X yang juga diusulkan dari Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar