Ceritanya nih berawal saat saya menghadiri ‘malam terakhir’ di rumah temen saya yang akan menikah keesokan harinya. Nah karena itu merupakan malam bahagia dan banyak saudara berkumpul, alhasil saya pun dipaksa minum. Meski tersedia bir bintang, saya memilih vodka karena rasanya lebih enak.
Saya sendiri sebenarnya alergi dengan minuman keras. Pernah nih minum bir bintang segelas eh malemnya langsung gatal-gatal di sekujur tubuh dan berlangsung selama sehari penuh.
Nah malam itu saya minum vodka lebih dari 2 gelas. Selain kepala terasa berat dan pusing, ada dampak yang lebih gawat. Ya, saya dilanda gatal-gatal sekitar seminggu lebih! Hingga akhirnya saya meminta saran dari seorang teman yang juga dokter muda untuk meminum obat agar gatalnya hilang.
Setelah gatal-gatal hilang, saya baru sadar kalo jerawat saya hilang. Saya pelototin lagi tuh cermin dan hasilnya memang jerawat saya bisa dibilang hilang semua, tinggal bekas-bekasnya aja. Nah saat itu saya tanya pada temen, tapi katanya tak ada hubungan vodka dengan jerawat (setidaknya untuk saat ini di dunia kedokteran).
Tapi ada artikel di dailymail yang menyatakan bahwa 300 tahun yang lalu alkohol digunakan sebagai obat jerawat pada remaja. Resep obat ramuan untuk jerawat tersebut ada di buku pedoman abad ke-18 terbitan tahun 1767. Tentunya alkohol tersebut harus diberi ramuan terlebih dahulu sebelum diminum.
Meski begitu, seperti yang temen saya bilang, ramuan ini belum bisa dibuktikan secara dunia kedokteran saat ini. Bahkan mungkin bisa berbahaya bagi yang kulitnya sensitif. (Saya juga sempat merah-merah nih kulit).
Jadi benarkah alkohol bisa menghilangkan jerawat? Sepengalaman saya sih iya, tapi jangan coba-coba ya. Yang pasti jerawat dan alkohol punya satu kesamaan, yakni sama-sama bikin pusing kepala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar