Selama berada di Rusia, banyak saya temukan nama-nama berbau Indonesia, tapi beda artinya, bahkan sangat bertolak belakang dengan pengertian sehari-hari, ya sekedar berbagi yang unik-unik ala Rusia. Mari kita mulai satu demi satu:
Agama bisa di goreng!
Bagi kita di Indonesia Agama sesuatu yang sangat sakral, hingga demi agama orang rela saling bunuh pada sesama manusia hanya karena agamanya disinggung atau di permalukan. Ya memang tugas setiap penganut agama untuk menjaga agamanya masing-masing dari campur tangan pihak lain yang mencoba “mengaduk-aduk” agamanya, bahkan mencaci maki agamanya, jangan-jangan coba itu! Karena agama adalah “harga mati” bagi penganutnya masing-masing, makanya, kalau di Islam” Bagimu agamamu, bagiku agamaku” sudah beres, jangan ribut!
Namun di Rusia ada tertulis kata Agama dan itu dibungkusan kemasan Udang! Ya nama produknya AGAMA, inilah yang saya sebut Agama bisa digoreng, ditumis atau direbus dan tak ada yang perlu marah-marah atau saling bunuh karena Agamanya di goreng habis!
Kamis yang bukan nama hari dan bisa dimakan.
Di kita, Indonesia dalam seminggu ada nama-nama hari, dari Senin sampai Minggu, di tengah-tengahnya ada hari Kamis, nah di Rusia nama hari kamis di sebut “Cetwer”, hari ke empat, dari asal kata “Citiri”, angka ke empat. Nah selain nama resmi Kamis tadi, ada kata Kamis yang bukan nama hari, tapi semacam jenis masakan atau bumbu-bumbu masak yang nama produknya Kamis. Nah kalau ini hari yang bisa di makan.
Lada bisa jalan.
Ini lain lagi ceritanya, kalau di kita Indonesia, lada adalah sejenis bumbu dapur yang biasanya digunakan untuk campuran bumbu sop. Dan saat harga-harga cabe melambung tinggi, banyak para pedagang yang menggunakan lada sebagai pengganti pedasnya cabe atau lombok. Nah di Rusia nama Lada bahkan bisa jalan, bisa dinaiki dan bisa diajak ngebut! Loh kok bisa? Iya, karena Lada di Rusia adalah nama merk mobil buatan Rusia! Jadi ladanya jangan di masak, apa lagi buat campuran sop!
Anda bisa dibikin pusing ngesop daging kambing di campurdengan ladanya Rusia, selain tak ada tempatnya, lagi apanya yang mau disop, bannya, pentilnya, stirnya?
Gereja di kira Masjid. Jika orang terpaku dengan bentuk kubah Masjid atau mencirikan masjid dengan kubah dan menaranya, akan keliru bila pertama kali datang ke Rusia. Orang Indonesia yang beragama Islam bila pertama datang ke Rusia, dia akan terpesona, bahkan bisa kaget! Loh kok banyak masjid di Rusia, karena yang di liaht di mana-mana adalah kubah! Dan kubahnya sama persis dengan kubah di masjid-masjid di Indonesia, bedanya hanya di puncak kubah tersebut.
Kalau masjid di puncak kubah biasanya ada asma “Allah” atau “bulan sabit”, nah kalau di gereja, di puncak kubahnya biasanya salib dan salibpun ada bedanya. Kalau di gereja Ortodok Salibnya ada semacam selempang yang melilit tiang salib, kalau gereja kebanyakan salibnya polos. Maka anda jangan “kecele” ketika melihat kubah, ternyata bukan masjid, tapi gereja! Jadi lihat dulu dipuncak kubahnya, bulan sabit atau salib. Ya sekedar mengingatkan, kwatir anda mau sholat, sudah siapa-siap, eh ternyata gereja! Makanya teliti dulu sebelum membeli, eh salah, teliti dulu sebelum sholat!
Jawa yang bisa di hisap!
Ternyata nama pulau Jawa sangat akrab di Rusia, kalau di kita, Indonesia, Jawa adalah nama sebuah pulau yang berpenduduk paling banyak diantara pulau-pulau besar lainnya, tapi di Rusia Jawanya bisa di hisap, bisa dibakar bakan bisa dilumat! Ya, karena Jawa adalah nama merk rokok di Rusia. Jadi anda jangan bertempat tinggal di Jawanya Rusia, Jawanya Rusia bisa dijual di kios-kios, supermarket atau di Mall. Dan ada juga Jawa yang bisa di bawa ngebut, nah Jawa yang satu ini adalah merk motor!
Jadi kalau anda ke Rusia dan melihat kios-kios rokok, anda akan menemukan Jawa di mana-mana dan anda tak boleh beli rokok bila belum berusia 18 tahun. Ada tertulis di kios larangan tersebut dan benar-benar dipraktekan, bukan sekedar larangan. “Nyet” ya ” nyet”, “tidak” ya “tidak” titik. Anda tak bisa bernegoisasi pada penjualnya. Dan itu ciri Rusia. Bila penjualnya bilang tidak, ya tidak, walaupun anda mau membelinya banyak. Dan jangan lupa di kiospun ada jam kerja, jadi kalau anda membeli makanan atau minum, sedangkan penjualnya sedang jam istirahat, ya anda tak akan dilayani, walaupun kiosnya buka! Dan ada akan di usir! Di Rusia yang menjadi “raja” adalah penjual, bukan pembeli!
Sulawesi di Mall Rusia.
Ketika saya sedang belanja mingguan di Mall Asyan di Moskow, ada yang menarik perhatian saya, ya apa lagi kalau bukan yang berbau Indonesia. Ya walaupun hanya sebatas hiasan dinding di sebuah mall, tapi itu sudah membanggakan, karena sebelumnya dan sudah beberapa tahun berdirinya Mall tersebut tak ada pajangan yang berbau Indonesia, makanya ketika saya melihat ada hiasan dinding di pajang di lobi masuknya mall Asyan dan jelas-jelas tertulis nama Sulawesi pakai hurup latin, bukan hurup sliriknya Rusia, wah ini jelas Sulawesinya Indonesia! Karena di dunia hanya ada satu pulau bernama Sulawesi dan pulaunyapun unik berbentuik mirip hurup”K”.
Saya langsung mengabadikannya, ya apa lagi kalau buka kebawa senang, karena secara tidak langsung mall tersebut mempromosikan Sulawesi atau Indonesia secara gratis! Dan itu yang ditampikan adalah karya budaya dan orang Rusia terkenal dengan ketertarikannya pada budaya tradisionil Indonesia. Dengan adanya promosi gratis tadi, paling tidak orang Rusia semakin mengenal Indonesia dan semakin akrab dengan Indonesia. Oya jangan lupa paket pariwisata Rusia ke Indonesia sekarang sudah menjamur, dan iklannya ada kata Indonesia, bukan hanya Bali, seperti yang sudah-sudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar