Selasa, 13 September 2011

Sejarah Dan Harga Tugu Pancoran Jakarta

Patung/Tugu Pancoran bukanlah nama sebenarnya. Nama sebenarnya patung ini adalah Patung Dirgantara. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso dan pengerjaan patung nya di lakukan oleh keluarga Arca Yogyakarta yang juga dipimpin oleh Bapak Edhi Sunarso ini.
Patung Pancoran ini dibuat atas permintaan presiden pertama RI Bung Karno yang ingin adanya patung yang melambangkan dunia penerbangan Indonesia atau nama keren nya DIRGANTARA. Makanya nama awal patung nya Patung Dirgantara. Tetapi karena lokasi nya di Pancoran, orang-orang Jakarta lebih senang memanggilnya Patung Pancoran.
Patung ini menggambarkan Manusia Angkasa yang menunjukkan semangat dan keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajahi angkasa. Oleh karena itu pula patung ini diletakkan di bunderan Jl. Jend. Gatot Subroto yang berseberangan dengan Wisma Aldiron Dirgantara. Wisma ini dulunya adalah Mabes TNI AU.
Siapakah Edhi Sunarso?
Edhi Sunarso dilahirkan di Salatiga, 2 Juli 1932, Edhi Sunarso tak pernah tamat sekolah dasar. Ketika ia sedang belajar di kelas 5 Sekolah Rakyat, Edhi terlibat dalam perang gerilya melawan Belanda sehingga ia harus meninggalkan bangku sekolah.
Pada 1946, ia ditangkap Belanda dan dipenjara di sejumlah tempat selama sekitar 3,5 tahun. Setelah dibebaskan, ia berjalan kaki dari Bandung ke Yogyakarta untuk mencari bekas komandannya. Tapi tak pernah ketemu sehingga Edhi lalu tinggal di Yogyakarta.
Bapak ini juga lah yang membuat patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, diorama sejarah di Monumen Nasional dan Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya, dll.
Fakta-Fakta Patung Pancoran
Ada beberapa FAKTA menarik mengenai Patung Pancoran yang tidak banyak orang yang tahu :
1. Pada awalnya pembuatan nya, Bung Karno sendiri lah yang menjadi model nya.
Sebelum maket patung dikerjakan oleh Bapak Edhi Sunarso itu, Bung Karno berulang-ulang kali memperagakan bagaimana model patung nya harus berdiri.
2. Manusia Angkasa yang di sebutkan diatas bernama Gatot Kaca Mental Bentolo.
Gatot Kaca ini menjejak terbang dan tinggal landas-menuju Tebet.
3. Proses pengerjaan nya diawasi langsung oleh Bung Karno.
4. Patung yang berbahan perunggu ini memiliki berat keseluruhan 11 ton dan tinggi 11 meter, tapi tinggi Voetstuk (kaki patung) adalah 27 meter.
Pada saat pemasangan nya, patung “dimutilasi” kedalam 11 potongan gan, jadi masing2 beratnya 1 ton. Proses pemasangan nya menggunakan Derek tarikan tangan yg dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Harga Patung Pancoran
Biaya pembuatan patung adalah 12 juta (tahun 1964). Biaya awal ditanggung oleh Bapak Edhi Sunarso, sang pemahat. Pemerintah hanya membayar 5jt waktu itu.
Bung Karno sempat menjual mobil pribadinya seharga 1jt. Jadi total hutang pemerintah masih 6jt dan SAMPAI SEKARANG TIDAK PERNAH TERBAYAR.
Inilah monument terakhir yang tidak pernah diresmikan oleh Bung Karno karena beliau terlanjur sakit lalu wafat. Pengerjaan patung selesai 1964 di Yogyakarta, namun sempat terhenti oleh G-30S PKI tahun 1965. Bahkan patung ini pernah dianggap sebagai monument cukil mata Gerwani oleh para anti-Soekarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar